Gaya Hidup Muslim: Anatomi Nafs


Materi ini didapat dari kajian oleh Ust. Aam Amirudin di Majelis Percikan Iman tanggal 24 Agustus yang lalu.

Nafs atau pribadi memiliki anatomi atau subsistem sebagai berikut:

1. Akal
Akal ialah perangkat untuk menyelesaikan suatu masalah yang selanjutnya menjadi alat untuk berpikir. Contohnya ialah ketika kita memecahkan persoalan matematika 1 + 1 = 2, yang berperan ialah akal.

2. Bashirah/Mata Batin/Insting
Sesuatu yang didapat dari tingginya intensitas seseorang berkecimpung dalam suatu bidang atau terhadap sesuatu yang sangat dicintainya. Bashirah atau insting berperan sebagai early decision dalam menilai sesuatu sebelum akal. Akal kemudian hanya digunakan untuk membuktikan kebenaran dari mata batin tersebut. Contohnya ketika seorang dosen sudah bertahun-tahun berkutat dengan tugas mahasiswa, ia bisa langsung tahu keaslian sebuah skripsi hanya dengan melihat sedikit saja. Atau ketika seorang ibu menilai seseorang yang akan menjadi pasangan hidup anaknya.
3. Syahwat
Ialah kecenderungan atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang disenangi. Misalnya syahwat untuk makan, syahwat untuk berhubungan seks, atau bahkan syahwat untuk beribadah. Syahwat tidak selalu bernilai negatif karena kesenangan seseorang bisa terhadap sesuatu yang buruk maupun baik.

4. Hawa
Ialah dorongan kepada objek yang rendah, tercela, dan dapat menjerumuskan atau mencelakakan dirinya maupun orang lain. Contohnya hawa untuk membunuh, untuk balap liar, atau untuk menggunakan narkotik.

5. Qalbu
Ialah perangkat untuk memahami realitas yang tidak rasional. Qalbu ialah yang berperan membentuk keimanan dan keyakinan seseorang, terutama ketika dihadapkan pada hal-hal yang ghaib. Misalkan keyakinan tentang surga neraka, tentang hari kebangkitan, maupun tentang keberadaan malaikat yang mencatat amal perbuatan.

Kelima perangkat ini yang membentuk suatu kepribadian atau nafs. Kepribadian inilah yang kemudian akan membentuk pola atau gaya hidup muslim yang insya Allah akan dibahas selanjutnya.